Minggu, 29 November 2009

Nokia Seri 1100 Diburu Orang Karena Bisa Membobol Bank

 Nokia Seri 1100 Diburu Orang Karena Bisa Membobol BankIni mungkin hanya sekali dalam sejarah. Nokia jadul tipe 1100 dijual di sebuah forum online seharga US$ 32.413 (sekitar Rp 35 juta). Ponsel ini bukan ponsel Nokia biasa. Peranti ini dibuat di pabrik lama Nokia di Bochum, Jerman. Konon ponsel ini telah dimodifikasi oleh hacker sehingga mereka bisa membobol layanan transfer online. Demikian laporan yang dilansir perusahaan Belanda Ultascan Advanced Global Investigations.

Nokia mengatakan mereka tak peduli dengan harga ponsel yang dijual kembali dengan harga melambung. Ponsel ini sendiri diproduksi pada 2003 dan dulu saat baru dijual dengan harga di bawah sejuta rupiah.

“Kami tak mengidentifikasi adanya masalah dalam software ponsel kami terkait kasus itu,” demikian tulis siaran pers Nokia baru-baru ini.

Nokia 1100 telah dapat diprogram sehingga bisa dipakai untuk menelepon dengan menggunakan nomor orang lain serta menerima pesan pendek. Kemampuan inilah yang dieksploitasi oleh para hacker untuk membobol bank.

Di negara seperti Jerman, biasanya bank mengirimkan sebuah mTAN (Mobile Transaction Autentification Number atau pesan nomor otentifikasi) ke ponsel. Nomor inilah yang digunakan sebagai kata sandi untuk masuk ke situs bank. Orang yang hendak mentransfer uang menggunakan nomor ini. Nomor mTAN ini biasanya hanya digunakan sekali.

Para pembobol bank memanfaatkan kemampuan Nokia 1110 yang bisa “membajak” pesan pendek orang lain untuk membobol bank. Namun, Nokia mengaku tak tahu menahu soal ini. Setiap ponsel, katanya, telah memiliki mekanisme pengamanan hanya bisa menggunakan nomor SIM (Subscriber Identity Module) Card tertentu. Mekanisme pengamanan ini terpisah dari ponsel.

Nokia menambahkan, memang ada layanan dari operator yang bisa menyembunyikan nomor SIM Card atau mengalihkan panggilan. Biasanya itu dilakukan dengan menggunakan server proxy, server yang membajak hubungan antara penerima dan pengirim.

“Cara ini memungkinkan satu nomor SIM Card “dibajak” oleh beberapa ponsel,” kata Sean Sullivan, konsultan keamanan dari F-Security, perusahaan asal Finlandia, seperti dikutip IDG News Service. “Nokia 1110 dapat dimodifikasi untuk membajak panggilan atau pesan pendek,” katanya.

Detail bagaimana modifikasi Nokia 1110 itu yang sampai sekarang belum diketahui, tutur Frank Engelsman dari Ultrascan. Seorang perempuan asal Finlandia setelah membaca artikel ini mengirimkan ponsel lamanya untuk diuji. Namun, belum diketahui hasilnya.

Sementara itu, sebuah situs asal Belanda portablegear.nl menulis bahwa ada yang mencoba membuat iklan palsu dengan melelang ponsel Nokia 1110 dengan harga fantastis dan banyak orang yang tertarik ingin membelinya.

Nokia telah memproduksi 200 juta ponsel untuk jenis 1100. Mereka tak tahu berapa banyak ponsel jenis ini yang diproduksi di Bochum, Jerman.

Persamaan Ikan Pilihan Anda dan Selera Memilih Wanita Idaman?

Anda suka makan dengan ikan? Ya, ikan memang banyak mengandung vitamin yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Lantas bagaimana jika ikan yang Anda suka dihubungkan dengan wanita Idaman Anda?

IKAN SALMON
Bentuknya ramping, indah, dagingnya pink muda dan enak dimakan. Tapi sayangnya mahal, soalnya masih import. INI WANITA KARIR…..

IKAN SAPU-SAPU
Jenis ini murah dan selalu nempel dikaca akuarium. Kalo udah nempel,susah banget lepasnya. INI CEWEK SMU……

IKAN LELE
Kalo yang ini harganya murah dan bisa dimakan kapan saja. Tapi hati-hati, ada patilnya
INI CEWEK PANGGILAN… ….

IKAN ARWANA
Kalo yang ini senangnya bolak balik diakuarium memperlihatkan kesombongan dan keangkuhan karena tau tubuhnya indah, langkahnya lemah gemulai memancing mata nakal melihatnya dimana pun dia bergaya…..
So pasti harganya sangat mahal kalau ingin memilikinya, dan belum tentu yang punya kasih….
INI CEWEK PERAGAWATI DAN ARTIS SINETRON…. …

IKAN MAS KOKI
Nah, ini juga jenis ikan lumayan mahal, indah bentuknya, warnanya & lenggak- lenggoknya. Sayangnya hanya bisa dikagumi, tak bisa dimakan, karena ikan hiasan…..
INI BINI ORANG……..

IKAN TERI
Rasanya asin, murah, bentuk dan rasanya begitu- begituuu… saja. Selalu
enak dimakan kalau lagi tidak ada sayur atau tidak ada lauk yang
lainnya…. INI BINI SENDIRI….


HITUNG CEPAT PART 4


Perkalian 16 s/d 20 dengan jari tangan
Ikuti langkah-langkah berikut ini:
Genggamlah kedua tangan menghadap anda
Hitunglah dari kelingking secara bersama-sama kedua tangan anda dimulai dengan 16 s/d 20 berakhir di ibu jari (pada saat menghitung jari tangan dibuka)
Satu jari terbuka sebagai puluhan diartikan 10
RUMUS PERKALIAN 11 s/d 15
200 + 2(A1+A2) + A x B
Angka 200 konstan (tetap)
A1 dan A2 jari terbuka sebagai puluhan (dijumlahkan)
A dan B jari terlipat sebagai satuan (dikalikan)
Contoh perkalian 16 x 19
Tangan digenggam menghadap anda
Bukalah kelingking tangan kiri (sebagai angka 16) dan kelingking,jari manis,tengah & telunjuk tangan kanan anda (sebagai angka 19)
Tangan kiri terbuka 1 “A” (sebagai angka 10 “A1“) & tangan kanan terbuka 4 “B” (sebagai angka 40 “A2“)
hasilnya 200 + 2(10 + 40) + (1 x 4) = 304
Contoh perkalian 19 x 20
Tangan digenggam menghadap anda
Bukalah kelingking, jarimanis, tengah & telunjuk pada tangan kiri (sebagai angka 19) dan jari tangan kanan tebuka semua (sebagai angka 20)
Tangan kiri terbuka 4 “A” (sebagai angka 40 “A1“) & tangan kanan terbuka 5 “B” (sebagai angka 20 “A2“)
hasilnya 200 + 2(40 + 50) + (1 x 0) = 380
Contoh perkalian 18 x 17
Tangan digenggam menghadap anda
Bukalah kelingking, jarimanis & jari tengah tangan kiri (sebagai angka 18) dan kelingking & jari manis tangan kiri anda (sebagai angka 17)
Tangan kiri terbuka 3 “A” (sebagai angka 30 “A1“) & tangan kanan terbuka 2 “B” (sebagai angka 20 “A2“)
hasilnya 200 + 2(30 + 20) + (2 x 3) = 306
Contoh perkalian 16 x 16
Tangan digenggam menghadap anda
Bukalah kelingking tangan kiri (sebagai angka 16) dan kelingking tangan kiri anda (sebagai angka 16)
Tangan kiri terbuka 1 “A” (sebagai angka 10 “A1“) & tangan kanan terbuka 1 “B” (sebagai angka 10 “A2“)
hasilnya 200 + 2(10 + 10) + (4 x 4) = 306

Ratusan Warga Purwakarta Diprediksi Terserang HIV/AIDS

Rabu, 25 November 2009 | 13:33 WIB

TEMPO Interaktif, Purwakarta -Diperkirakan, ratusan penduduk usia produktif di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terkena serangan virus mematikan HIV/AIDS.

"Tapi, penderita yang terpantau hanya 13 orang saja," kata Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Agung Darwis saat dihubungi Tempo, Rabu (25/11).

Perkiraan angka hingga ratusan orang tersebut, kata Agung, sesuai dengan rumus pendataan serangan virus HIV/AIDS yang terpantau, atau masuk ke dinas kesehatan.

"Lalu dikalikan sepuluh kali lipat," Agung menjelaskan. Fenomena serangan HIV/AIDS di mana pun sama, "Ibarat gunung es."

Pola serangan virus ganas HIV/AIDS di Purwakarta kali ini, tutur Agung, sudah mulai bergeser. Awalnya mayoritas penularan diperkirakan akibat hubungan seksual, sekarang akibat pola mengonsumsi narkoba. "Penularannya, kebanyakan melalui jarum suntik," Agung menjelaskan.

Kemudian disusul akibat hubungan seks bebas, dan penularan oleh ibu hamil terhadap anaknya, yang terjadi sejak janin berada dalam kandungan.

Makanya tak aneh kalau kemudian jumlah penderitanya pun kebanyakan pria. "Perbandingannya 4:1," tutur Agung. Para korbannya pun 50 persennya berusia produktif antar 15 hingga 49 tahun.

Agung menyayangkan sikap para penderita HIV/AID yang mayoritas enggan melakukan terapi pengobatan dan menghindari konseling dinas kesehatn yang dilakukan secara gratis melalui layanan rumah sakit pemerintah.

"Padahal, jika penderitanya mau rutin memeriksakan kemungkinan sembuh itu masih terbuka lebar," kata Agung.

Kamis, 05 November 2009

Matematika, Mitos Masyarakat,
dan Implikasinya terhadap
Pendidikan Matematika di Sekolah Dasar
Sejarah menunjukkan bahwa matematika dibutuhkan manusia. Dapatkah Anda membayangkan bagaimana dunia ini sekarang seandainya matematika tidak ada? Dapatkah Anda mendengarkan radio, melihat televisi, naik kereta api, mobil atau pesawat terbang, berkomunikasi lewat telepon atau Handphone (HP), dan lain sebagainya? Dapatkah Anda membayangkan kacaunya dunia ini seandainya orang tidak bisa berhitung secara sederhana, tidak bisa memahami ruang di mana dia tinggal, tidak bisa memahami harga suatu barang di suatu supermarket? Apa yang terjadi seandainya orang Malang mengatakan 7 + 5 = 12, sedangkan orang Surabaya berpendapat 7 + 5 = 75, atau kejadian-kejadian yang lain.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Sebab sesuai dengan gambaran di atas, ternyata matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Matematika selalu mengalami perkembangan yang berbanding lurus dengan kemajuan sains dan teknologi. Hal yang demikian, kebanyakan tidak disadari oleh sebagian siswa yang disebabkan minimnya informasi mengenai apa dan bagimana sebenarnya matematika itu. Dengan demikian, maka akan berakibat buruk pada proses belajar siswa, yakni mereka hanya belajar matematika dengan mendengarkan penjelasan seorang Guru, menghafalkan rumus, lalu memperbanyak latihan soal dengan menggunakan rumus yang sudah dihafalkan, tetapi tidak pernah ada usaha untuk memahami dan mencari makna yang sebenarnya tentang tujuan pembelajaran matematika itu sendiri.
Selama ini masyarakat memiliki persepsi (mitos) negatif terhadap matematika. Sebagaimana yang dikemukakan Frans Susilo dalam artikelnya di Majalah BASIS yang berjudul Matematika Humanistik, bahwa kebanyakan sikap negatif terhadap matematika timbul karena kesalahpahaman atau pandangan yang keliru mengenai matematika. Untuk memahami matematika secara benar dan sewajarnya, pertama-tama perlu diklarifikasi terlebih dahulu beberapa mitos negatif terhadap matematika. Beberapa di antara mitos tersebut, antara lain: pertama, anggapan bahwa untuk mempelajari matematika diperlukan bakat istimewa yang tidak dimiliki setiap orang. Kebanyakan orang berpandangan bahwa untuk dapat mempelajari matematika diperlukan memiliki kecerdasan yang tinggi, akibatnya yang merasa kecerdasannya rendah mereka tidak termotivasi untuk belajar matematika.
Mitos kedua, bahwa matematika adalah ilmu berhitung. Kemampuan berhitung dengan bilangan-bilangan memang tidak dapat dihindari ketika belajar matematika. Namun, berhitung hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan isi matematika. Selain mengerjakan penghitungan-penghitungan, orang juga berusaha memahami mengapa penghitungan itu dikerjakan dengan suatu cara tertentu.
Mitos ketiga, bahwa matematika hanya menggunakan otak. Aktivitas matematika memang memerlukan logika dan kecerdasan otak. Namun, logika dan kecerdasan saja tidak mencukupi. Untuk dapat berkembang, matematika sangat membutuhkan kreativitas dan intuisi manusia seperti halnya seni dan sastra. Kreativitas dalam matematika menyangkut akal-budi, imajinasi, estetika, dan intuisi mengenai hal-hal yang benar. Para matematikawan biasanya mulai mengerjakan penelitian dengan menggunakan intuisi, dan kemudian berusaha membuktikan bahwa intuisi itu benar. Kekaguman pada segi keindahan dan keteraturan sering kali juga menjadi sumber motivasi bagi para matematikawan untuk menciptakan terobosan-terobosan baru demi pengembangan matematika. Atau dengan kata lain untuk dapat mengembangkan matematika tidak hanya dibutuhkan kecerdasan menggunakan otak kiri saja, melainkan juga harus mampu menggunakan otak kanannya dengan seimbang.
Mitos keempat, bahwa yang paling penting dalam matematika adalah jawaban yang benar. Jawaban yang benar memang penting dan harus diusahakan. Namun, yang lebih penting sebenarnya adalah bagaimana memperoleh jawaban yang benar. Dengan kata lain, dalam menyelesaikan persoalan matematika, yang lebih penting adalah proses, pemahaman, penalaran, dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan tersebut sampai akhirnya menghasilkan jawaban yang benar.
Mitos kelima, bahwa kebenaran matematika adalah kebenaran mutlak. Kebenaran dalam matematika sebenarnya bersifat nisbi. Kebenaran matematika tergantung pada kesepakatan awal yang disetujui bersama yang disebut ‘postulat’ atau ‘aksioma’. Bahkan ada anggapan bahwa tidak ada kebenaran (truth) dalam matematika, yang ada hanyalah keabsahan (validity), yaitu penalaran yang sesuai dengan aturan logika yang digunakan manusia pada umumnya.
Dari kelima mitos yang dikemukakan oleh Frans Susilo di atas merupakan sebagian kecil yang terjadi dalam masyarakat. Menurut hemat penulis, masih ada mitos-mitos lain yang terjadi di masyarakat. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Sekolah Dasar
Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Saat ini murid Kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).
Pelajar Sekolah Dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di
Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah Dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya
otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, Sekolah Dasar Negeri berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan di kecamatan.

Minggu, 01 November 2009

Anak berkebutuhan khusus


Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.

A. Tunanetra

Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS. Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat khusus tunanetra yang terbuat dari alumunium)

B. Tunarungu

Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah: Gangguan pendengaran sangat ringan(27-40dB), Gangguan pendengaran ringan(41-55dB), Gangguan pendengaran sedang(56-70dB), Gangguan pendengaran berat(71-90dB), Gangguan pendengaran ekstrim/tuli(di atas 91dB).

Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak.

C. Tunagrahita

Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan. klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ. Tunagrahita ringan (IQ : 51-70), Tunagrahita sedang (IQ : 36-51), Tunagrahita berat (IQ : 20-35), Tunagrahita sangat berat (IQ dibawah 20).

Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.

D. Tunadaksa

Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.

E. Tunalaras

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

F. Kesulitan belajar

Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat mempengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.